Minggu, 31 Agustus 2014

PERSIJA JAKarta layangkan surat keberatan terkait sangsi Ismed Sofyan

PERSIJA JAKarta akan melayangkan surat keberatan kepada Komisi Disiplin (KmDis) PSSI terkait hukuman yang meninpa Ismed Sofyan.
Langkah ini di ambil sebagai sikap tidak setuju dengan keputusan yang di buat tanpa ruang mengajukan banding.

Menejer PERSIJA JAKarta Asher Siregar menilai, keputusan yang di buat Komdis PSSI terkesan sepihak.
Sebab, lembaga hukum sepakbola Indonesia itu tidak memberikan kesempatan untuk naik banding.

Keputusan Komdis PSSI di anggap tidak tepat tanpa meminta keterangan langsung dari Ismed Sofyan dan hanya memutuskan sangsi hanya lewat rekaman pertandingan.

"Di rekaman juga ada absrud.
Pemain juga mesti di tanya mengapa melakukan hal seperti itu.
Menurut kami Ismed Sofyan juga tidak sengaja melakukan hal seperti itu." Ungkap menejer PERSIJA JAKarta Asher Siregar.

Ismed Sofyan di skorsing satu pertandingan dan di tambah denda Rp. 25.000.000, karna di anggap melakukan tindakan tidak terpuji terhadap bek PBR Dias Angga Putra.

Ismed Sofyan di nilai sengaja menginjak kaki pemai  PBR tersebut, pada laga yang di helat di Stadion Utama Glora Bung Karno, JAKarta, kamis (14/08/14).

Selain menghukum Ismed, komdis juga memberikan sangsi kepada PERSIJA senilai Rp. 10.000.000 karna lima pemainnya mendapatkan kartu kuning dalam pertandingan tersebut.
Mereka adalah Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, April Hadi, Ramdhani Lestaluhu dan Ngurah Nanak.

Sebelumnya, PERSIJA juga terkena denda sebesar Rp. 75.000.000 akibat ulah Suporter yang kedapatan melakukan aksi pelemparan dan menyalakan red flare saat menjamu persib di SUGBK, minggu tanggal 10 Agustus 2014 lalu.

"Karena tidak di perbolehkan banding, minimal pihak kami akan mengajukan surat keberatan mengenai denda yang melibatkan Ismed Sofyan.
Itu bentuk sikap Menejemen PERSIJA terkait sangsi yang menimpa pemain kami (Ismed)."
Ujar Asher Siregar.

Klasemen sementara ISL 2014 wilayah barat

1.   Arema      19 | 13 | 4 | 2 | 41-13 (28) | 43

2.   Persib       19 | 11 | 5 | 3 | 39-18 (21) | 38

3.   Padang     20 | 11 | 5 | 4 | 30-17 (13) | 38

4.   Pbr            19 | 9 | 5 | 5 | 27-20 (7) | 32

5.   PERSIJA   19 | 8 | 7 | 4 | 24-14 (10) | 31

6.   Sriwijaya   19 | 6 | 5 | 8 | 20-26 (-6) | 23

7.   Barito         19 | 6 | 4 | 9 | 22-28 (-6) | 22

8.   Gersik        19 | 4 | 9 | 6 | 20-29 (-9) | 21

9.   Persik         19 | 5 | 3 | 11 | 26-36 (-10) | 18

10. Persita        19 | 4 | 3 | 12 | 20-32 (-12) | 15

11. Persijap      19 | 2 | 2 | 15 | 11-47 (-36) | 8

Uji Nyali Di Stadion Utama Glora Bung Karno

Kamis, 14 Agustus 2014, Stadion Utama Glora Bung Karno.

Enatah dari mana ku harus memulai tulisan ini?

Lidahku terasa kelu.

Jari-jemariku seakan terpaku.

Pikiranku mendadak membeku.

Anganku-pun terbang melayang meninggalkan hati yang bak tersyarat sembilu.

Bagi masyarakat pecinta sepakbola Indonesia, mungkin laga antara PERSIJA dan PBR yang di gelar pada kamis malam hari tersebut, hanyalah sebuah laga biasa, layaknya laga-laga Liga Super Indonesia yang lain.
Partai ini bukanlah partai klasik, sebuah gengsi atau sarat rivalitas layaknya PERSIJA melawan persib, atau mungkin Arema melawan persebaya.

Namun bagi saya dan pendukung PERSIJA JAKarta (the JAKmania) pertandingan tersebut jelas bukan menjadi sebuah partai biasa.
Pertandingan tersebut menjadi syarat emosi penuh nostalgia yang membuat ikatan batin di antara kami harus terputus untuk sementara waktu.
Terlebih lagi drama itu terjadi di Stadion Utama Glora Bung Karno, sebuah tempat yang akan selalu saya anggap sebagai rumah saya sendiri.

Tidak ada satu kalimat-pun yang mampu menggambarkan apa yang saya rasakan malam itu.
Saya sadar jika bagi sebagian orang, apa yang terjadi pada malam itu meninggalkan luka dan kekecewaan.
Pada akhirnya memang tidak semua orang mengerti dengan apa yang sedang terjadi kala itu.
Dan sebagai pribadi saya juga tidak ingin meminta mereka untuk memahami.

Saya tumbuh dan besar dengan semangat MACAM KEMAYORAN.
Stadion Menteng, dan GOR Ragunan telah membentuk karakter saya, menjadi seorang pemain yang pantang menyerah, dan selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik saya dalam setiap kesempatan .

Selama lebih dari satu dekade, saya terbiasa untuk melakukan setiap tugas dan kewajiban saya, baik di dalam maupun di luar lapangan, dengan sepenuh hati.
Memberikan 100% komitmen terhadap setiap apa yang saya kerjakan atas nama profesi, sudah mendarah daging di dalam diri saya.
Dan dengan Etos kerja seperti itulah, saya pernah di beri kehormatan untuk menjadi komandan pasukan elit "BARET OREN" dari Ibu Kota.

Semangat dan karakter itu akan terus ada, dan saya bawa kemanapun saya pergi.
Apa yang tersaji malam kemarin hanyalah sebuah rutinitas.
Gambaran perwujudan begitu besarnya Loyalitas dan Totalitas saya terhadap sebuah Profesi yang sangat saya cintai.

Bukan sebagai penegas atau menujukan pembuktian terhadap sesuatu.
Karna untuk kesekian kalinya saya harus berkata, bahwa saya tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun.
Seperti apa yang selalu saya tekankan, bahwa saya tidak akan pernah menghianati profesi saya.

Karena yang membedakan seorang pejuang dengan pecundang adalah keberanian untuk mencoba, keberanian untuk selalu berusaha, dan keberamian untuk menghadapi segala tantangan dengan apapun keadaannya.

Mengenai apa yang terjadi pada 90 menit di atas lapangan, sejujurnya saya tidak ingin berkomentar sama sekali.
Ketila pluit akhir di bunyikan maka selesai juga tugas dan kewajiban saya sebagai seorang pemain.
Saya akan meninggalkan segala drama dan kontroversi yang terjadi di belakang.

Anda sekalian berhak untuk berpendapat.
Pendapat itu tidak harus sama.
Tidak juga harus dalam kesepahaman.
Karna di situlah letak luarbiasanya olah raga yang bernama sepakbola.
Sebuah olah raga yang penuh syarat dan emosi, kontroversi dan juga misteri.

Kamis, 28 Agustus 2014

PERSIJA tahun 1964

Bisa di bilang tahun 1964 adalah salah satu tahun yang sangat mengagumkan, karna pada tahun 1964 PERSIJA jadi juara tanpa terkalahkan.

Berikut ini orang yang penting bagi PERSIJA di tahun 1964.

Pelatih Drg. Endang Witarsa
Dan ini adalah para pemain yang tidak tergantikan selama pagelaran piala PSSI pada tahun 1964.

Judo Hadijanto    (GK)
Surya Lesmana   (CB)
Reni Salaki           (CB)
Fam Tek Fong      (RB)
Kwee Tik Liong    (LB)
Supardi                 (ST)
Dominggus           (ST)
Didik Kasmara     (ST)

PERSIJA keluar sebagai juara tanpa terkalahkan.

Rabu, 27 Agustus 2014

Happy birthday H. Ismed Sofyan

Hari ini adalah hari lahirnya bang H. Ismed Sofyan (sapaan hangatnya) yang ke 35 tahun.
Soal loyalitas beliau tidak usah di pertanyakan lagi, karna sudah terbukti betapa cintanya beliau terhadap Persija Jakarta yang telah di belanya sejak tahun 2002 silam dan beliau selalu jadi starter line up tim Persija hingga kini.

Menurut penuturan beliau "tim Persija adalah tim raksasa di Indonesia, siapa yang tidak ingin membelanya"

Perjalanan beliau memang tidak sebentar di kanca sepak bola Indonesia, terutama di dalam Persija.
Semua telah ia rasakan di Persija, dari pelajaran moral hingga dedikasi yang belom pernah beliau rasakan sebelumnya.
Beliau bangga membela Persija Jakarta.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Ivan Kolev

Pasti banyak yang mengenal sosok beliau, karna beliau sudah sering keluar masuk Indonesia untuk melatih tim yang ada di Indonesia maupun Timnas.

Nama lengkap Ivan Venkov Kolev beliau lahir tanggal 14 Juli 1957 di Sofia, Bulgaria.

Beliau pernah membela tim Lokomotiv Sofia, Sliven FC, Akademik VIF FC dan CSKA Sofia selama karirnya dalam kanca sepakbola, dan pada akhirnya beliau pensiu  hingga memutuskan untuk menjadi pelatih.
Tim yang pernah beliau latih adalah :
Levski FC (1982-1987)
Iskar FC (1987-1992)
Slavia FC (1993-1994)
Punav Ruse FC (1995-1996)
Kremnikevci FC (1996-1997)
Bulgaria U19 sebagai asisten (1997-1998)
Bulgaria U19 (1998)
PERSIJA (1999)
Bulgaria U20 (2000-2002)
Indonesia (2002-2004)
Myanmar (2004-2005)
Mitra Kutai Kartanegara (2006)
Persipura (2007)
Indonesia (2007)
Bulgaria U21 (2008-2009)
Sriwijaya (2010-2011)
Yangon United (2012)
Dan sekarang kembali di percaya untuk melatih Indonesia senior kembali.

Selama beliau menangani PERSIJA dan Indonesia, beliau sudah memberikan Juara Piala Sultan Brunei untuk PERSIJA dan PERSIJA menjadi Runner Up di Liga Indonesia pada tabun 2000.
Kepada Timnas Indonesia pun beliau pernah menjadikan Indonesia sebagai Runner Up Piala Tiger pada tahun 2002 dan lolos keputaran Final Piala Asia di Beijing Cina pada tahu  2004.

Sedikit ulasan tentang Ivan Venkov Kolev

Klasemen sementara ISL 2014 Wilayah Barat

Prgkt. Nama | prt | M | S | K | agr | poin

1. Arema         17 | 13 | 3 | 2 | 36-10 (26) | 39

2. Padang       19 | 11 | 4 | 4 | 30-17 (13) | 37

3. Persib          17 | 9 | 5 | 3 | 34-17 (17) | 32

4. PERSIJA     19 | 8 | 7 | 4 | 24 14 (10) | 31

5. Pbr              17 | 7 | 5 | 5 | 22-19 (3) | 26

6. Sriwijaya    17 | 6 | 5 | 6 | 18-21(-3) | 23

7. Barito         18 | 6 | 3 | 9 | 22-28 (-6) | 21

8. Persik         17 | 5 | 2 | 10 | 24-31 (-7) | 17

9. Gersik         17 | 3 | 8 | 6 | 17-28 (-11) | 17

10. Persita      17 | 4 | 3 | 10 | 18-27 (-9) | 15

11. Persijap    17 | 2 | 1 | 14 | 11-44 (-33) | 7

Heri Kiswanto

Terlahir 25 April 1955 di Banda Aceh
Beliau adalah pelatih sepak bola Indonesia dan salah satu pemain legendaris Indonesia.
Posisinya di lapangan sebagai Libero.
Sepanjang karirnya ia hanya mendapatkan 1 kartu kuning.

Inilah Tim yg pernah di bela Selama dia berkarir di persepak bolaan Indonesia :
- persib bandung (1976-1979)
- pardedetex medan (1979-1983)
- yanita utama bogor (1983-1984)
- krama yudha berlian (1985-1991)
- assyabaab salim group (1991-1993)
- mastrans bandung raya (1993-1996)
- Tim Nasional (1979-1993)

Kepelatihan :
- PERSIJA JAKarta (1996)
- PSIS Semarang (2004)
- Persikabo bogor (2004)
- PSS sleman (2005-2006)
- Persmin Minahasa (2007)
- Persiraja Banda Aceh (2008 & 2010)
- Persikab Bandung (2009)
- Persiba Balikpapan (2013)

Karir klub :
Heri Kiswanto memulai karirnya sebagai pemain Propesional pada tahun 1979, ketika ia bergabung dengan Pardedetex Medan setelah pemilik klub TD Pardede tertarik dengan permainannya.
Awalnya dia berposisi glandang, namun karna mengikuti saran dari Kamaruddin Panggabean, dia bermain sebagai Libero.

4 tahun kemudian ia pindah ke Yanita Utama, dan bermain hanya 2 tahun sebelum pindah ke Krama Yudha Tiga Berlian pada 1985.
Dia mencapai kesuksesan bersama Yanita Utama dan Krama Yudha Tiga Berlian sebagai juara Galatama 4 kali berturut-turut pada era 1983-1987.
Dia bertahan si Krama Yudha Tiga Berlian sampai 1991.

Kemudian ia pindah ke Assyabaab Salim Group, sebelum di kontrak oleh Bandung Raya pada 1993.
Dia pensiun menjadibpemain setelah membawa Bandung Raya menjadi juara pada 1995-96 di bawah menejer Henk Mullems.

Dia terkenal sebagai pemain yg sportif dimana ia hanya mendapat satu kartu kuning semasa karirnya di sepak bola Indonesia.
Kartu kuning tersebut di dapat saat memperkuat Krama Yudha Tiga Berlian melawan tuan rumah Pelita Jaya di Stadion Lebak Bulus JAKarta, setelah memperotes keputusan wasit (dalam perannya sebagai kapten).

Karir Internasional :
Hery bermain 40 kali bagi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia dan mencetak 3 goal.
Dia adalah bagian tim Indonesia yang meraih perunggu di sea games 1981 dan sea games 1989.
Dia juga bagian tim Indonesia yang meraih perak di sea games 1983.
Dan medali emas di sea games 1987.

Dia memperkuat Indonesia yang menjadi juara group pada kualifikasi piala dunia 1986 zona Asia Group B, namum Indonesia kalah oleh Korea Selatan pada babak berikutnya.
Dan juga pada tahun 1986, dia bagian dari tim Indonesia yang menjadi semi final di Asean Games.

Jumat, 22 Agustus 2014

Endang Witarsa

Drg. Endang Witarsa alias Lim Sun Yu atau Liem Soen Joe lahir di Kebumen, Jawa tengah, 16 Oktober 1916 - meninggal di JAKarta 2 April 2008 lalu pada umur 91 tahun.

Beliau adalah mantan pemain sepak bola dan pernah memperkuat tim Nasional sepak bola Indonesia.
setelah pensiun sebagai pemain, Witarsa beralih menjadi pelatih sepak bola dan penasehat PSSI.

Endang Witarsa lulus sebagai Dokter Gigi, namun memastikan untuk berkarir di dunia sepak bola dengan memulai karir di klub Union Makes Strength (UMS), Bandung yg saat itu masih bernama Tiong Hoa Hwee Kwan Scholar Football Club.
Atas predikatnya sebagai Dokter Gigi, oleh rekan-rekan dan anak didiknya di panggil "Dokter".

Sebagai pelatih, Endang Witarsa di kenal sebagai pelatih yg sangat di segani, sangat keras dan di siplin.
Beliau tak segan memaki dan menggertak pemain yg malas atau tidak menjalankan Intruksinya dengan baik.

                  "Penghargaan"

- Lifetime Achievement Award dari badan Liga Indonesia (Oktober 2006)

- Fair Play Award dari Jawa Pos Group (2007)

- Muri : Pelatih sepak bola terlama (55 tahun)

-Muri : Pelatih sepak bola tertua (90 tahun)

               "Karir Kepelatihan"

Klub

- UMS

- Warna Agung

- UMS 80

- PERSIJA

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia

- juara piala raja (1959) Thailand
- juara merdeka games (1969) Malaysia
- juara pesta Sukan, Singapura
- juara Anniversary Cup (1972)
- juara Agha Khan Cup, Pakistan
- mengalahkan Timnas Uruguay dengan skor 2-1 dalam pertandinga persahabatan di JAKarta (1974)

                   "Anak didik"

Sepanjang karir panjangnya di dunia sepak bola, Endang Witarsa telah melahirkan ratusan, bahkan ribuan anak didik yg sukses di kanca sepak bola nasional, seperti :
- Risdianto                     - Yudo Hadianto
- Reny Salaki                 - Arjuna Rinaldi
- Widodo C Putro           - Warta Kusumah
- Thio Him Tjiang          - Peng Hong
- Alay                              -Rony Paslah
- Anwar Ujang               - Mulyadi
- Surya Lesmana          - M. Basri
- Wahyu Hidayat           - Gunawan
- Bambang Sunarto      - Yuswardi
- Yusak Susanto           - Iswadi Idris
- Djamiat Dalhar           - Sucipto Suncoro
- Kwee Kiat Sek            - Thio Him Toen
- Mohamad Faruq
Dan masih banyak lagi yg lainnya.

Pelatih

Segelintir nama pelatih yg pernah mengasuh tim PERSIJA adalah :

1.   Endang Witarsa

2.   Herry Kiswanto

3.   Ivan Venkov Kolev

4.   Carlos Garcia Cambon

5.   Ronny Patinasarani

6.   Rahmad Darmawan

7.   Arcan Lurie

8.   Serghei Dubrovin

9.   Sofiyan Hadi

10. Benny Dollo

11. Rahmad Darmawan

13. Iwan Setiawan

14. Benny dollo

Kamis, 21 Agustus 2014

Klasemen sementara ISL 2014

Wilayah barat

1. Arema      17  12  3  2  36-10 26  39

2. Padang    19  11  4  4  30-17  13  37

3. Persib       17  9  5  3  34-17  17  32

4. PERSIJA  19  8  7  4  24-14  10  31

5. Pbr            17  7  5  5  22-19  3  26

6. Sriwijaya  17  6  5  6  18-21  -3  23

7. Barito        18  6  3  9  22-28  -6  21

8. Persik        17  5  2  10  24-31  -7  17

9. Gersik        17  3  8  6  17-28  -11  17

10. Persita     17  4  3  10  18-27  -9  15

11. Persijap   17  2  1  14  11-44  -33  7

Rabu, 20 Agustus 2014

Sponsor yg pernah kerja sama dengan PERSIJA

Sudah dari dulu PERSIJA adalah tim dengan segudang prestasi.
Semua itu tak luput dari pandangan denga costum yg di kenakan.
Dan tak sedikit dari BRANDs ternama yg pernah dan masih bekerja sama untuk menjadi Sponsor tim PERSIJA.

Sponsor yg perah kerja sama dengan PERSIJA adalah :

1985 - 1997 ADIDAS

1998 - 2000 Reebok

2000 - 2003 Nike

2004 - 2007 Specs

2008 - 2009 Diadora

Sponsor saat ini adalah :

2010 - 2015 League

Sabtu, 16 Agustus 2014

Lyric Merseyside - Fild Of GBK

* Ayo macan kemayoran
Serang semua lawan musuh mu
Kami bersama mu
Kami mendukung mu
Jangan ragu majulah PERSIJA ku

Di bawah langit ini
Kami telah berjanji
Kamu takan pernah sendiri

Tak perduli itu berat
Tak perduli itu sakit
Kami di sini untuk mu PERSIJA ku

Back to *

Bermain dengan bangga
Penuh rasa percaya
Demi lambang Monas di dada

Jangan pernah mudah menyerah
Kemenangan di depan mata
Jangan ragu
Majulah PERSIJA ku

Back to *

Jumat, 01 Agustus 2014

Stadion Lebak Bulus

Pasti banyak yg tau tentang stadion ini.
Kandang dari PERSIJA JAKarta setelah Stadion Menteng di robohkan.
Letak di JAKarta Selatan, Stadion Lebak Bulus memiliki cerita yg melekat kental dengan tim kebanggaan the JAKmania ini.
Di sebut-sebut dengan Neraka oleh semua tim yg hadir bertandang ke Stadion tersebut.
Hingga banyak yg mengatakan seperti itu dan bahkan PERSIJA pernah menang tanpa bertanding (WO) atas tamunya persib.
Dan yg lebih mencengangkan lagi saat mantan tim yg pernah di bela Bambang Pamungkas dari negri jiran mengatakan "Stadion ini sangat luar biasa, mirip dengan suasana di Eropa, bahkan mungkin melebihi" tutur pelatih Selangor kala itu.
Walau PERSIJA hanya beberapa musim saja berada di Stadion ini.
Tetapi banyak cerita yg sanagat mengesankan untuk para pecinta PERSIJA JAKarta.
Tetapi tidak untuk para lawan yg akan bertandang ke stadion ini.

Kenapa lawan begitu sangat ketakutan ketika menginjak rumput Stadion ini.
Itu karna jarak lapangan dan para Supporter tidaklah jauh.
Dan semua tau jika PERSIJA bertanding, pasti Stadion ini akan penuh bahkan kapasitas yg tersedia tidak bisa menampung semua Supporter PERSIJA JAKarta.
Terlebih selama 2×45 menit terdengar jelas sorakan dukungan untuk PERSIJA.
Hal inilah yg membuat Stadion Lebak bulus di sebut sebagai Stadion Neraka.