Senin, 29 September 2014

Perombakan Besar Dalam Kubu PERSIJA

Jakarta - Manajemen Persija Jakarta menganggarkan sekitar Rp35 miliar untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015. Format kompetisi yang dikembalikan menjadi satu wilayah dengan 20 tim, menjadi salah satu penyebab membengkaknya anggara dana tersebut.

"Kompetisi musim depan akan diikuti 20 tim dan memakai sistem kompetisi penuh. Itu membuat kami harus menyiapkan dana yang tidak sedikit yakni mencapai 35 miliar rupiah," kata Wakil Presiden Persija, Asher Siregar kemarin.

 

Persija total akan menjalani 19 laga tandang dari 28 laga yang dilakoni. Jumlah laga tandang lebih banyak dari musim 2014, di mana Persija sebelumnya menyambangi 10 tim. Sedangkan di laga tandang pada musim 2015 ini kemungkinan tak akan mengenal jarak, berbeda dengan sebelumnya. Musim lalu terjauh hanya ke Banjarmasin untuk menghadapi Barito Putera.

 

Belum lagi lanjut Asher, biaya untuk pengamanan selama semusim, manajemen Persija memperkirakan harus mengeluarkan sekitar 3,8 miliar rupiah."Semakin banyak partai home semakin banyak pula biaya yang harus dikeluarkan. Kecuali kita bisa meraup keuntungan," jelasnya.

 

Menyadari dana yang dianggarkan cukup besar, mau tidak mau manajemen harus mencuri star dan lebih cepat dalam mencari sponsor. "Sejak Persija tidak lolos ke babak delapan besar. Manajemen sudah mulai siap-siap mencari sponsor baru," ulasnya.

 

Beruntung Persija memiliki dukungan suporter yang lebih besar sehingga bisa dijadikan alat tawar untuk sponsor yang akan mendukung Persija."Mudah-mudahan dengan adanya dukungan suporter sponsor lebih tertarik mensponsori Persija," paparnya.

 

Sementara itu tentang pemain-pemain yang dipertahankan manajemen antara lain merekomendasikan  dua nama yakni Kiper Andritany Ardhiyasa dan gelandang Ramdani Lestaluhu.

 

"Saya pikir, kedua pemain itu masih akan bertahan. Keduanya merupakan pemain yang sudah bersama Persija sejak masih muda. Kami akan segera melakukan langkah-langkah setelah Asian Games," pungkas Asher Siregar.

 

Manajemen Persija sendiri hanya akan mempertahankan 25 persen pemain dari skuat musim 2014. Keputusan akhir keluar masuknya pemain kemungkinan jelas Oktober 2014 atau setelah Persija memiliki pelatih baru.

Rabu, 10 September 2014

Pengalaman Bambang Pamungkas saat membawa Obor Olimpiade 2012 lalu di Inggris


Saat menulis menulis artikel ini, saya tengah berada di dalam pesawat Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EK 0010 yang akan membawa saya dari Gatwick, London, menuju Dubai. Saat ini saya tengah dalam perjalanan pulang, dari rangkaian acara pawai obor api Olimpiade London 2012, di Manchester, Inggris.

 

Di kursi sebelah, manajer saya, Muly Munial, tengah tertidur dengan sangat khusyuknya. Waktu di jam tangan saya menunjukkan pukul 01:37 pagi, dan kondisi penerangan di kabin pesawat ini pun sudah mulai digelapkan. Namun demikian masih telihat beberapa penumpang yang masih terjaga, dan tengah asik menikmati layanan hiburan yang disediakan oleh maskapai ini.

 

Seperti yang sering kali saya sampaikan, saya memiliki masalah susah tidur jika berada dalam perjalanan panjang menggunakan pesawat udara. Biasanya saya akan menghabiskan waktu dengan menonton film, atau menulis. Sayangnya hampir semua film yang ada dalam penerbangan ini, sudah pernah saya tonton sebelumnya. Maka menulis adalah pilihan terbaik untuk saat ini, setidaknya sampai rasa kantuk datang menghampiri.

 

Ditemani lagu-lagu dari album Mylo Cyloto milik grup band asal Inggris, Coldplay, saya pun mulai merangkai kata untuk artikel ini. Apa yang ingin saya tulis adalah pengalaman saat berlari membawa obor api Olimpiade, yang baru saja saya jalani.

 

Samsung Olympic Torc Relay, adalah sebuah event pawai obor api Olimpiade yang diprakarsai oleh Samsung Electronics sebagai sponsor utama. Saya sendiri hadir di sana, menjadi salah satu dari 8.000 orang dari seluruh dunia yang mendapat kehormatan untuk berlari membawa obor Olimpiade mengelilingi Ingris Raya.

 

Obor olimpiade sendiri melambangkan sebuah persahabatan, persatuan dan juga perdamaian. Oleh karena itu, dalam seluruh rangkaian acara pawai obor ini dilakukan dengan penuh semangat dan suka cita.

 

Semua orang yang terlibat dalam event ini mulai dari panitia, para pelari, sukarelawan, hingga masyarakat yang memenuhi bahu jalan sepanjang rute pawai obor ini, terlihat begitu gembira dan penuh rasa bangga. Sejalan dengan tagline dari pawai obor api Olimpiade London 2012 itu sendiri, yaitu Moment to Shine.

 

Api Olimpiade London 2012 dinyalakan untuk pertama kali di reruntuhan Kuil Hera. Di situs Olympia kuno, Yunani, pada 10 Mei 2012. Api diambil dari tempat yang dibangun untuk memperingati, pencurian api dari dewa Yunani Zeus oleh Prometeus, yang berasal dari Yunani kuno.

 

Obor api Olimpiade sendiri tiba di pangkalan angkatan udara Inggris Culdrose, Cornwall, dengan pesawat khusus dari Athena, pada 18 Mei 2012. Setelah sebelumnya diarak selama delapan hari, di negeri para dewa tersebut. Setelah itu akan kembali diarak selama 70 hari ke depan, mengelilingi daratan Inggris Raya.

 

Selain 8.000 pelari, arak-arakan obor api Olimpiade ini juga akan melibatkan konvoi kerdaraan. Beberapa di antaranya adalah perahu cepat, kapal, sepeda, motor, trem, dan juga kereta api. Pawai ini akan melewati seribu perkotaan dan pedesaan di Inggris, dengan total rute sepanjang 12.875 kilo meter.

 

Atlet layar Inggris Sir Ben Ainslie peraih medali emas Olimpiade selama tiga kali, menjadi pelari pertama yang mengawali pawai obor api Olimpiade London 2012 ini. Samsung Olympic Torch Relay sendiri akan berakhir di hari pembukaan pada 27 Juli 2012 di Olympic Stadium, London.

 

Beberapa nama terkenal lain di dunia yang terlibat dalam pawai ini di antaranya adalah Lewis Hamilton (pebalap F1), Sir Bobby Charlton (sepak bola), Will.I.Am (penyanyi), Paul Collingwood (kriket), Lee Seung Gi (aktor), Fauja Singh (pelari marathon tertua yakni 101 tahun), Sir Steve Redgrave (dayung), Amitabh Bachchan (aktor), Didier Drogba (sepak bola), Jamie Oliver (chef), Rupert Grint (aktor), John Legend (penyanyi), David Beckham (sepak bola), dan masih banyak lagi.

 

Perwakilan dari Indonesia sendiri terdiri dari Stephanie Handojo penyandang tunagrahita peraih medali emas Special Olympics, Sandiaga Uno mewakili kalangan pengusaha, dan penggagas kegiatan sosial Berlari Untuk Berbagi, Wanda Hamidah dari kalangan politisi, sekaligus pendiri yayasan sosial Jakarta Bergerak, Ika Trifisusanti dari kalangan mahasiswa, yang juga aktivis perlindungan kaum perempuan, serta saya sendiri Bambang Pamungkas.

 

Saya mendapat kehormatan tersebut mewakili profesi atlet di Indonesia, khususnya sepak bola. Selain itu keterlibatan saya dalam beberapa kegiatan sosial, seperti dengan Yayasan Syair Untuk Sahabat (HIV/AIDS anak), Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Kanker anak), dan sebagai sahabat GNOTA (Orang Tua Asuh) juga menjadi salah satu pertimbangannya.

 

Saya berlari pada hari Minggu, 26 Juni 2012, atau di hari ke-37 sejak "Samsung Olympic Torch Relay" dimulai. Menggunakan nomor urut peserta 0861, saya berlari pada jam 12:28 waktu setempat melistasi Brighouse, West Yorkshire, Manchester. Rute pada hari ke-37 tersebut berawal dari Salford, dan berakhir di Leeds.

 

Rombongan kendaraan yang mengiringi proses pelaksanaan Samsung Olympic Torch Relay sendiri cukup panjang. Setidaknya terdapat iring-iringan 10 mobil secara bersamaan. Empat buah kendaraan akan berjalan di depan pelari yaitu mobil keamanan pembuka jalan. Bus pengangkut para pembawa obor yang belum berlari. Bus dengan atap terbuka yang berisi para cheerleaders. Serta mobil dokumentasi dari stasion televisi BBC.

 

Di belakang pembawa obor yang tengah berlari, terdapat enam mobil lagi. Terdiri dari satu lagi mobil keamanan, sebuah bus yang memuat para tamu undangan, satu lagi bus dengan atap terbuka yang berisi cheerleaders, sebuah bus yang akan mengangkut pembawa obor setelah selesai berlari, mobil kesehatan, dan diakhiri dengan satu lagi mobil pengamanan.

 

Hal yang unik saat pembawa obor berlari. Melalui pengeras suara, seorang MC yang berada di mobil dokumentasi BBC, akan memperkenalkan orang yang tengah berlari kepada masyarakat yang memenuhi bahu jalan. Ia akan menceritakan secara singkat siapa dan berasal dari mana pelari yang tengah membawa obor tersebut.

 

Hal tersebut membuat masyarakat akan mengenal siapa, berasal dari mana, dan latar belakang si pelari. Selama proses berlari, masyarakat yang antusias tersebut akan berteriak menyemangati dengan menyebut nama, serta asal negara si pelari.

 

Saat saya tengah berlari membawa obor, MC tersebut mendiskripsikan diri saya dengan sebagai berikut:

 

"Di Indonesia orang yang sedang berlari ini adalah legenda sepak bola Indonesia. Bambang Pamungkas atau "Bepe" bermain untuk Persija Jakarta, dan tim nasional Indonesia. Kami diberitahu jika sundulannya hebat, tapi untuk tugas sekarang ini hanya membutuhkan tangan dan kaki Bambang.”

 

Saat saya berlari, Mas Muly turut berlari di sisi jalan di depan saya. Ia berlari sambil mencoba mengabadikan momen saya berlari, dengan kamera handphone. Menjadi lucu, mengingat jalan yang saya lewati saat membawa obor agak sedikit menanjak. Hal tersebut membuat ia kewalahan, dan terengah-engah karena harus mengimbangi kecepatan lari rombongan pembawa obor hahahaha.

 

Menjadi salah satu dari delapan ribu orang yang terpilih dari seluruh dunia, untuk membawa lari obor api Olimpiade, sudah pasti menjadi sesuatu yang sangat membanggakan. Apalagi dapat berkumpul dan bertukar wawasan dengan sosok-sosok inspirasional dari berbagai macam profesi dari seluruh dunia, sungguh menjadi momen yang sangat berharga dalam hidup saya.

 

Belum lagi melihat bagaimana panitia menjalankan susunan acara demi acara dalam pawai ini. Sangat luar biasa, sangat terorganisis, tepat waktu, serta begitu rapi. Bagaimana rasa persahabatan, persatuan, dan perdamaian yang menjadi semangat Olimpiade, diejawantahkan dengan begitu baik dalam acara ini.

 

Begitulah bagaimana seharusnya olahraga memainkan sebuah peranan dalam kehidupan sosial umat manusia. Sebagai media untuk menjalin persahabatan, serta alat pemersatu, sehingga semangat perdamaian dapat menjalar ke seantero penjuru bumi.

Senin, 08 September 2014

Lagi-lagi Keadilan Tidak Bersama Kami

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Kalimat itu mungkin pantas disematkan kepada Persija Jakarta. Selain tidak lolos ke delapan besar, tim berjulukan Macan Kemayoran itu kembali terancam sanksi dari Komisi Disiplin PSSI.

Ancaman sanksi denda dan larangan menggelar tanpa penonton menghampiri Persija. Sanksi ini kemungkinan terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan The Jakmania, suporter Persija, pada laga pamungkas kontra Barito Putera di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut informasi yang dihimpun Harian Super Ball, suporter tim Ibukota itu menyalakan flare (asap suar), petasan, serta pelemparan botol saat pertandingan berlangsung.

Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Darwis Satmoko mengaku akan mempelajari laporan dari pengawas pertandingan beserta bukti-bukti pendukung. Jika terjadi pelanggaran, maka laporan akan diteruskan ke Komdis PSSI.

"Secara umum, kami akan menindak pelanggaran yang terjadi di lapangan, termasuk yang disebabkan suporter. Dalam kasus Persija, kami akan melanjutkan laporan dari pengawas pertandingan. PT Liga tidak akan tebang pilih," tegas Darwis kepada Harian Super Ball, kemarin.

Sebelumnya, Persija diganjar sanksi denda Rp75 juta akibat aksi penggunaan asap suar dan petasan di tengah pertandingan. Sanksi naik 25 juta dari ketentuan Rp 50 juta karena mengulangi pelanggaran yang pernah dilakukan saat menjamu Semen Padang, Februari lalu.

Jika suporter Persija kembali berulah, Komdis PSSI mengancam akan memberikan hukuman larangan tanpa penonton sebanyak satu kali di kandang. "Kami hanya melaporakan kejadian di lapangan. Soal sanksi kami serahkan kepada Komdis PSSI," ujar Darwis.

Tulisan Bepe20

Sore hari sepulang melakukan kegiatan untuk sebuah produk bersama Firman Utina, Andik Vermansah, dan Ahmad Bustomi saya menyempatkan diri untuk menikmati secangkir kopi hitam di teras belakang rumah. 

Mengapa kopi, dan bukan teh seperti biasanya? ialah kesibukan saya sejak pagi hari yang lumayan padat dan melelahkan, sehingga membuat saya merasa butuh sesuatu yang lebih kuat dari hanya sekedar teh panas tanpa gula.

Kemarin (5 September 2014) di pertandingan terakhir penyisihan group wilayah barat, Pelita Bandung Raya berhasil mengandas perlawanan tuan rumah Persita Tangerang, dengan skor 3:1 di Stadion Singaperbangsa Karawang.

Kemenangan tersebut membuat PBR naik ke peringkat 4, sekaligus mengunci satu tiket ke 8 besar dengan menggeser Persija Jakarta, yang pada akhirnya harus puas mengakhiri kompetisi musim ini di peringkat ke 5 wilayah barat.

Setelah pertandingan banyak sekali pertanyaan yang ditujukan kepada saya. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan keberhasilan PBR lolos ke 8 besar, dan juga kegagalan Persija Jakarta untuk melaju ke babak berikutnya.

Dibawah ini saya ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dan coba merangkumnya menjadi sebuah interview. Semoga apa yang tersaji dibawah ini dapat mewakili, dan menjawab semua pertanyaan yang rekan-rekan tujukan kepada saya.

 

1. Selamat akhirnya Pelita Bandung Raya lolos ke babak 8 besar.

# Alhamdulillah. Terima kasih.

2. Banyak pihak terkejut dengan lolosnya Pelita Bandung Raya, bisa diceritakan bagaimana perjalanannya hingga akhirnya bisa ke babak selanjutnya?

# Bagi kebanyakan orang mungkin ini kejutan, tapi bagi kami saya pikir tidak, karena kami tahu betul kapasitas kami, dan apa yang mampu kami capai sebagai sebuah tim.

PBR adalah tim baru yang sebagian besar diisi para pemain muda. Kami selalu memposisikan diri sebagai underdog, setiap pertandingan adalah besar, hal tersebut membuat kami selalu dapat bermain lepas, dan mengeluarkan kemampuan terbaik.

3. Start musim yang kurang mulus dari seorang Bepe, tapi setelah membuat gol di GBK ke gawang Persija, Anda melaju dengan gol-gol lainnya. Punya alasannya?

# Di awal musim saya memiliki masalah dengan kebugaran. Tidak dapat dimungkiri, sempat istirahat selama satu musim membuat kondisi saya tidak fit dan rawan cedera. Butuh kerja sangat keras untuk kembali ke level yang seharusnya.

4. Dari sembilan gol yang Anda cetak di penyisihan wilayah barat, tiga diantaranya merobek gawang Andritany (Persija). Apa artinya bagi Anda?

# Bambang Pamungkas adalah seorang pemain yang hidup dari mencetak gol. Dan akan terus berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya. Di tim manapun ia bermain, dan melawan siapapun.

Jika gol itu bersarang ke tim yang telah membesarkan nama saya, maka hal itu hanya wujud dari sebuah loyalitas dan totalitas saya terhadap profesi saya. Tidak lebih dan tidak kurang.

5. Persija, tim yang pernah Anda bela belasan tahun dan selalu ada di hati Anda, kini telah tersisih. Secara langsung atau tidak, gol-gol Anda membuat Persija tersingkir. Komentar Anda?

# Keluarnya Persija Jakarta dari jajaran klub papan atas musim ini jelas sangat menyakitkan. Hal tersebut tentu meninggalkan luka mendalam bagi Persija Jakarta dan The Jakmania. Dan untuk itu saya turut ber-empati.

Namun jika gol-gol saya bagi Pelita Bandung Raya dianggap menjadi faktor penyebab tersingkirnya mereka, maka saya pikir penilaian tersebut salah kaprah.

6. Faktanya tidak sedikit pendukung Persija Jakarta yang berpikir jika Anda adalah aktor utama yang telah menyingkirkan Persija Jakarta, dan oleh karena itu mereka menganggap Anda sebagai penghianat. Tanggapan Anda?

# Begini, saya adalah pemain Pelita Bandung Raya. Memberikan kemampuan terbaik saya kepada klub adalah kewajiban saya. Dan apapun hasil yang diperoleh Pelita Bandung Raya adalah menjadi tanggung jawab seluruh komponen di dalam tim, termasuk juga saya.

Seharusnya demikian juga dengan Persija Jakarta, hasil yang mereka raih menjadi tanggung jawab seluruh komponen didalam tim. Kesalahan terbesar mereka adalah terlalu banyak membuang poin di kandang, terutama di tiga laga home terakhir.

Namun pada akhirnya, sudut pandang pemain dan suporter dalam beberapa hal memang berbeda.

7. Artinya?

# Artinya, koreksi itu sebaiknya dilakukan kedalam, bukan keluar. Karena mereka yang terbiasa menyalahkan keadaan atau orang lain, tidak akan pernah belajar.

8. Anda rela vakum 1 musim dari kompetisi karena memperjuangkan sebuah kebenaran yang Anda yakini. Sekarang Anda telah kembali dengan seragam tim berbeda dan langsung lolos putaran final. Apakah Anda ingin katakan ini buah dari pengorbanan atau pembuktian dari kebenaran itu?

# Tidak juga dapat dikatakan demikian, perjuangan saya diluar dan didalam lapangan adalah dua hal yang berbeda. Diluar saya berjuang atas nama seluruh pemain profesional di Indonesia. Sedang di dalam saya berjuang untuk diri sendiri, orang-orang yang saya cintai, dan klub yang saya bela. Jadi saya pikir esensi dan tujuannya berbeda.

Namun saya tidak memungkiri jika dalam hidup tidak ada pengorbanan yang sia-sia, demikian sejarah selalu mencatatnya.

9. Pesan apa yang ingin Anda bagi kepada publik tentang surut-pasang seorang Bepe dalam kurun 2 thn terakhir?

# Saya persilakan kepada masyarakat untuk menilai sendiri, dan saya akan menerimanya dengan lapang dada, apapun itu. Toh pada akhirnya saya tetap memegang prinsip saya, bahwa siapapun berhak untuk menilai diri saya, namun mereka tidak berhak untuk mengatur jalan hidup saya.

10. Anda sukses mengantar PBR ke 8 Besar. Pernah terbayangkan sebelumnya?

# Saya adalah pribadi yang selalu berusaha untuk berpikir positif, percaya diri, dan optimis. Musim ini Pelita Bandung Raya dibangun diatas pondasi yang kuat, dan benar. Kali pertama menginjakkan kaki di Pusdikajen Lembang (Markas PBR), saya percaya bahwa tim ini akan memberikan warna tersendiri di persepakbolaan Indonesia musim ini. Dan itu dibuktikan dengan lolos ke 8 besar.

11. Selanjutnya bagaimana peluang di 8 Besar?

# Tim ini diisi dengan begitu banyak pemain muda, pemain-pemain yang memiliki motivasi tinggi, mau bekerja keras, serta yang paling penting adalah keinginan untuk terus belajar.

Semangat tersebut membuat mereka selalu lepas dalam bermain dan tidak gentar melawan siapapun. Mengenai hasil, kita lihat saja nanti. Satu yang pasti, setiap partai di babak 8 besar akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi masa depan karir mereka.

12. Anda selalu memakai ban kapten berwarna oranye, meski Anda sudah tak lagi bersama Persija. Apa maksudnya?

# Semua orang tahu jika jiwa saya berwarna oranye, berjibaku mengenakan ornamen berwarna orange (walau hanya sedikit) selalu mampu menaikkan adrenalin saya.

Namun hal tersebut tidak serta-merta membuat saya akan bermain setengah hati ketika harus berhadapan dengan Persija Jakarta. Apa yang tersaji dalam dua pertemuan kami musim ini dapat menjadi bukti, jika saya adalah pribadi yang selalu mengedepankan kewajiban dan tanggung jawab, diatas rasa cinta.

13. Jujur, apakah Anda masih punya keinginan kembali ke Persija suatu saat nanti?

# Persija Jakarta adalah keluarga saya, kembali ke rumah akan selalu menjadi suatu hal yang menyenangkan. Dan apakah suatu saat nanti saya akan kembali kesana? Biarkan waktu yang menjawab.

Di Mana Keadilan Untuk Kami?

Pemain senior Persija Jakarta Ismed Sofyan kecewa dengan sanksi Komisi Disiplin PSSI. Larangan tampil bermain ditambah denda administrasi tidak sebanding dengan minimnya hukuman yang diberikan kepada Cristian Gonzales.

Kasus Ismed memang tidak ada hubungannya dengan striker Arema Indonesia, Cristian Gonzales. Keduanya terlibat kasus kedisplinan di lokasi yang berbeda.

Ismed dilarang satu kali pertandingan ditambah denda sebesar Rp. 25 juta akibat menginjak kaki pemain Pelita Bandung Raya, Dias Angga Putera, kamis (14/8/2014).

Sementara Gonzales, yang kedapatan memukul pemain Sriwijaya FC Abdoulaye Maiga saat bentrok dengan Arema, Minggu (28/8), tidak mendapatkan sanksi tambahan. Pemain asal Uruguay itu hanya mendapatkan kartu merah oleh wasit tanpa sanksi tambahan dari Komdis PSSI.

Keputusan tersebut dinilai Ismed sebagai tindakan pilih kasih. Sebab, baik kasusnya maupun Gonzales memiliki substansi yang sama. Yakni, melakukan tindakan tidak terpuji yang dilakukan terhadap pemain lain.

"Saya kecewa dengan Komdis PSSI. Dalam kasus saya tidak ada pemanggilan lebih dulu, hanya ada keputusan sepihak tanpa banding. Sementara Gonzales terbukti memukul pemain lain, dipanggil dulu tapi tidak disanksi sama sekali. Jadi ada apa ini coba?" ungkap Ismed Sofyan.

Ismed meminta Komdis PSSI lebih bijak dalam mengambil keputusan. Apalagi sanksi yang diberikan badan hukum federasi sepak bola
Indonesia itu cenderung merugikan Persija.

"Saya mencari keadilan bukan bicara siapa yang bersalah. Kalau mereka bijaksana, seharusnya memanggil saya juga. Lihat rekaman pertandingan. Mari kita lihat di mana kesalahan saya," tegas pemain 36 tahun itu. 

Minggu, 07 September 2014

Mencoba Untuk Kuat

Berawal dari pagi yang sangat semangat, karna Optimisme yang sangat tinggi dalam pertandingan penentu PERSIJA JAKarta vs Barito Putra dan Pelita Bandung Raya vs Persita Tanggerang.
Rasa percaya menemani langkah ini dari mulai bangun tidur hingga saat ku bekerja.

Namun semua berubah drastis, bagai air yang tengah di masak di suhu yang sangat panas.
Rasa kesal bercampur dengan kesedihan yang takbisa ku bendung hingga berderai setetes demi setetes air mata ini, saat mengetahui Pelita Bandung Raya menang atas tuan rumah Persita Tanggerang.

Sebelumnya ku sudah merasakan hal ganjil ketika Pertandingan penentu seperti ini, tidak dimainkan secara bersamaan.
Ku sempat meluapkan rasa kecurigaan itu terhadap para petinggi-petinggi PSSI yang memang sengaja melakukan permainan, kemedia sosial pribadiku.
Tetapi ku tidak hanya tinggal diam dengan rasa yang membuatku berfikir ganjil ini.
Ku mulai ku mulai mencari tahu keberbagai media Internet untuk mengetahui penyebab perbedaan pertandingan penentu seperti ini.
Setelah ku baca dari berbagai media, ternyata ada beberapa faktor yang membuat pertandingan tersebut tidak dimainkan secara bersamaan.

Sedih terasa saat menyaksikan tim yang selalu ku banggakan (PERSIJA) menang dengan tangan hambar.
Takbisa ku pungkiri dengan semua yang telah terjadi.
Sedih jelas terasa, hingga membuat ku terdiam untuk beberapa detik, karna Pelita Bandung Raya mematahkan langkah MACAN KEMAYORAN untuk melaju ke fase 8 besar.

Namun walau gagal, ku akan tetap mendoakan PERSIJA agar bisa Juara kembali, setelah lebih dari 1 Dekade PERSIJA tanpa gelar juara.
Dan yang terpenting untuku, tak patut untuk menghujat Orang yang telah bekerja keras selama satu musim ini.

Dalam pribadi ku, ku berbisik terhadap batin yang mulai menggelap, berlantunkan suara senyap.

"Sebuah kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, semestinya hal ini di jadikan pelajaran dan kajian untuk langkah selanjutnya, agar bisa lebih baik dari sebelumnya".

Karna PERSIJA masih gagal juara untuk musim ini, ku coba untuk kuat dalam kompetisi musim ini, yang ku yakini PERSIJA bisa melangkah mulus untuk berada di atas Podium.
Tapi semua itu hanya sekedar pemikiran saja.