Senin, 08 September 2014

Di Mana Keadilan Untuk Kami?

Pemain senior Persija Jakarta Ismed Sofyan kecewa dengan sanksi Komisi Disiplin PSSI. Larangan tampil bermain ditambah denda administrasi tidak sebanding dengan minimnya hukuman yang diberikan kepada Cristian Gonzales.

Kasus Ismed memang tidak ada hubungannya dengan striker Arema Indonesia, Cristian Gonzales. Keduanya terlibat kasus kedisplinan di lokasi yang berbeda.

Ismed dilarang satu kali pertandingan ditambah denda sebesar Rp. 25 juta akibat menginjak kaki pemain Pelita Bandung Raya, Dias Angga Putera, kamis (14/8/2014).

Sementara Gonzales, yang kedapatan memukul pemain Sriwijaya FC Abdoulaye Maiga saat bentrok dengan Arema, Minggu (28/8), tidak mendapatkan sanksi tambahan. Pemain asal Uruguay itu hanya mendapatkan kartu merah oleh wasit tanpa sanksi tambahan dari Komdis PSSI.

Keputusan tersebut dinilai Ismed sebagai tindakan pilih kasih. Sebab, baik kasusnya maupun Gonzales memiliki substansi yang sama. Yakni, melakukan tindakan tidak terpuji yang dilakukan terhadap pemain lain.

"Saya kecewa dengan Komdis PSSI. Dalam kasus saya tidak ada pemanggilan lebih dulu, hanya ada keputusan sepihak tanpa banding. Sementara Gonzales terbukti memukul pemain lain, dipanggil dulu tapi tidak disanksi sama sekali. Jadi ada apa ini coba?" ungkap Ismed Sofyan.

Ismed meminta Komdis PSSI lebih bijak dalam mengambil keputusan. Apalagi sanksi yang diberikan badan hukum federasi sepak bola
Indonesia itu cenderung merugikan Persija.

"Saya mencari keadilan bukan bicara siapa yang bersalah. Kalau mereka bijaksana, seharusnya memanggil saya juga. Lihat rekaman pertandingan. Mari kita lihat di mana kesalahan saya," tegas pemain 36 tahun itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar